Senin, 21 Maret 2011

Sulitnya Jadi pak RT part 2


Beberapa waktu yang lalu telah diulas bahasan tentang ini, tapi gak ada salahnya juga merenungkan kembali dan mengingat, tentang suka duka menjadi ketua RT.

Terus terang banyak sekali dukanya, surat menyurat harus tanggab, kalo ada kerja bakti harus hadir duluan, (+camilan ne), balai RT/RW. rusak harus "ndandani" (padahal rumah ku bocor juga lom tak reken pek skrg), ada warga meninggal harus ngurus kematiannya, SPT tahunan, coblosan, tahlilan, ikut ngurusi pakir, iuran-iuran warga +  setoran ke kas RT/RW., (setoran kurang siap-2 tekor), 17an jadi panitia, ada rapat harus datang (gak datang siap-siap dirasani), kalo ada warganya yang kesusahan atau tekena kasus (masalah) .... paling dulu an dipanggil Pak RW & Lurah, ....... wah ngga sampek situ aja, bahkan pernah sampek urusan sama pak polisi gara-2 perselisihan warga, ckckckckckckck ...... itu dan ini. (mimpi apa jadi pak RT).

Hanya satu kata yang bikin kita berbesar hati yaitu dipanggil "..... Pak RT".

Tetapi dibalik kata itu, menyimpan sejuta kisah dan tanggung jawab yang ...... buessar. mungkin benar kata "IKHLAS" adalah yang paling tepat untuk menjalankan tugas ini. Wallohu alam bisawab.

source : pengalaman pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar