Ketua RT sama sekali bukan jabatan yang elit secara struktural birokratis, bukan pula jabatan komersil yang menguntungkan jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, tetapi toh -secara administratif- kehadirannya wajib ada di tengah lingkungan masyarakat.
Belum pengalaman…. sibuk dengan pekerjaan….. sering tugas keluar…. jarang ada dirumah….. adalah alasan kebanyakan orang untuk menghindar dari pencalonan menjadi ketua RT.
Tidak harus berpengalaman, berpendidikan yang tinggi, pengusaha ataupun militer untuk menjadi ketua RT, tapi kemauan keras dan kesabaran yang tinggi serta yang terpenting adalah ” IKHLAS “ untuk bisa memikul beban dari jabatan sosial ini.
“IKHLAS” mengabdi dan menjalani.
“IKHLAS ” melayani dan bukan dilayani.
“IKHLAS” digrundeli (diomong-omongi)
“IKHLAS” dicurigai
“IKHLAS” menjadi ujung tombak sekaligus ujung tombok
“IKHLAS……” adalah suatu kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan, hanya dengan ke-ikhlasan-lah seorang ketua Rt bisa benar -benar melayani masyarakat dengan penuh senyum dan keramahan.
Source : http://pesonacilebut2.co.cc/?p=79 menjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar